Mekanisme terjadinya peningkatan denyut nadi saat olah raga

      
Respon tubuh terhadap olahraga
      Cardiac output (CO) merupakan volume darah yang dipompakan setiap ventrikel permenit, dituliskan dalam liter permenit.
CO = HR x SV (Cardiac Output = Heart Rate x Stroek Volume)
      Dimana SV merupakan volume darah yang dipompa setiap ventrikel pada setiap kontraksi. SV dipengaruhi oleh : a. Frank-starling mechanism, b. Perangsangan nervus simpatis, dan c. After load.
      Heart Rate dipengaruhi oleh perangsangan nervus parasimpatis (nervus vagus) yang berfungsi menurunkan detak jantung, dan nervus simpatis yang berfungsi meningkatkan detak jantung. Pada kondisi istirahat, lebih dominan berperan saraf parasimpatis dibandingkan simpatis. Hal ini yang menyebabkan denyut jantung normal istirahat sekitar 70 kali per menit.

beberapa hal yang mempengaruhi denyut jantung
      Selain perangsangan oleh saraf, perubahan detak jantung juga dipengaruhi oleh : a. Hormon; epinephrin contohnya dapat meningkatkan detak jantung dengan perangsangan terhadap reseptor beta-adrenergic, b. Perubahan suhu tubuh, c. Konsentrasi elektrolit pada plasma, d. Hormon selain ephineprine, dan e. Metabolit adenosin yang diproduksi oleh miokardium. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi denyut jantung tidak sebesar perangsangan dari saraf simpatis, saraf parasimpatis, dan hormon ephineprine.

Daftar Pustaka
  1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2001. Jakarta : EGC
  2. Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function. 2001. NewYork : McGraw-Hill

Comments