Jengkol merupakan salah satu buah atau tanaman yang banyak di temukan di Indonesia, sehingga tidak heran jika banyak ditemukan variasi masakan berbahan baku jengkol. Namun apakah mengkonsumsi jengkol aman ? Berikut beberapa informasi mengenai kelainan/ penyakit ginjal yang dapat muncul akibat mengkonsumsi jengkol :
- Jengkol mengandung asam jengkolat (C11H23N3S3O6), asam jengkolat ini sangat cepat diserap oleh usus dan telah muncul pada kencing sejak 2-3 jam setelah dikonsumsi.
- Asam jengkolat ini tidak dinetralisir secara keseluruhan oleh tubuh, selanjutnya asam jengkolat di dalam darah akan mencapai ginjal, asam jengkolat yang lolos dan masuk kedalam ginjal dapat menyebabkan terbentuknya kristal menyerupai jarum.
- Kristal akan lebih cepat terbentuk jika mengkonsumsi jengkol dan sedikit minum air.
- Dapat terjadi penyumbatan pada saluran ginjal hingga saluran kencing.
- Kristal ini juga dapat menjadi benih-benih atau awal mula terbentuknya batu pada ginjal.
- Kasus keracunan jengkol lebih sering ditemukan pada laki-laki disbanding dengan wanita dengan perbandingan 9:1.
- Gejala keracunan jengkol dapat berupa sulit kencing, nyeri pada pinggang dan perut bawah, tekanan darah meningkat, kencing darah, dan tidak keluar kencing sama sekali.
- Orang yang mengalami keracunan jengkol, yang mendapatkan penanganan segera dapat pulih dalam tiga hari.
- Pada beberapa orang keracuanan dapat muncul dengan hanya mengkonsumsi 1 biji jengkol, dan ada pula yang keracuanan setelah mengkonsumsi 20 biji jengkol.
- Dalam satu keluarga besar yang mengkonsumsi jengkol, mungkin hanya terdapat satu atau dua anggota keluarga yang mengalami keracunan jengkol.
- Orang yang sebelumnya pernah keracunan jengkol belum tentu akan mengalami keracunan jengkol saat mengkonsumsi jengkol berikutnya, begitupun sebaliknya.
- Keracunan jengkol timbul akibat banyaknya faktor yang mempengaruhi timbul, diantaranya adalah banyaknya mengkonsumsi air minum saat mengkonsumsi jengkol, variasi dari aktivitas enzim yang berperan dalam metabolisme asam jengkolat didalam tubuh, dan yang tak kalah pentingnya adalah jenis jengkol yang dikonsumsi, setiap jenis jengkol memiliki variasi kandungan asam jengkolat yang berbeda.
Comments
Post a Comment