Nutrisi
Kebutuhan nutrisi individu bervariasi sesuai dengan
perbedaan genetik dan metabolik. Namun, untuk bayi dan anak, tujuan dasar
adalah pertumbuhan yang memuaskan dan mencagah keadaan defisiensi. Nutrisi yang
baik membantu mencegah penyakit akut dan kronis dan mengembangkan kemampuan
fisik dan mental.
Hanya air susu ibu yang tampak menyediakan semua
bahan pokok untuk waktu yang lama. Walaupun beberapa makanan pokok harus
dimasukkan pada diet harian, yang lain disimpan oleh tubuh dan mungkin
disediakan secara periodik.
Tabel fungsi air, protein, karbohidrat, dan lemak
Bahan Makanan
|
Fungsi
|
Pengaruh defisiensi
|
Air
|
Pelarut untuk pertukaran
seluler medium untuk ion, transport nutrien dan produk buangan, pengaturan
suhu tubuh
|
Haus, kekeringan lidah, dehidrasi,
anhidremi, berat jenis urin tinggi, kehilangan fungsi ginjal
|
Protein
|
Penyedia asam amino untuk
pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan, larutan untuk keseimbangan osmotik,
buffer hemoglobin, nukleoprotein, glikoprotein, enzim, antibodi, bangunan
protektif
|
Kelemahan, pembesaran perut,
udem, penipisan protein plasma, kwashiorkor, marasmus
|
karbohidrat
|
Sumber energi yang tersedia
dengan mudah, antiketogenik,struktur sel, anti bodi, sumber kalori tersimpan
|
Ketosis jika masukkan kurang
dari 15% kalori atau pada keadaan lapar, berat badan kurang jika kalori total
rendah
|
Lemak
|
Sumber kaya energi: pelindung
fisik pembuluh darah, syaraf, organ; isolasi terhadap perubahan suhu membran
sel dan nukleus, sarana untuk penyerapan vitamin A,D,E,K asam lemak esensial,
membantu nafsu makan, rasa kenyang
|
Tidak ada rasa kenyang, berat
badan kurang, perubahan kulit pada masukkan asam linoleat yang amat rendah.
|
Tabel fungsi kalsium, besi, seng,
dan vitamin D
Mineral
|
Fungsi
|
Pengaruh Defisiensi
|
Kalsium
|
Struktur tulang dan gigi,
kontraksi otot, iritabilitas syaraf, koagulasi darah, kerja jantung, produksi
susu
|
Mineralisasi tulang dan gigi
jelek, osteomalasia, osteoporosis, tetani, rakhitis, gangguan pertumbuhan
|
Besi
|
Struktur hemoglobin dan
mioglobin untuk pengangkutan o2 dan CO2, enzim
oksidatif, sitokrom C dan katalase
|
Anemia, hipokrim, mikrositik,
gagal pertumbuhan
|
Seng
|
Unsur pokok beberapa enzim,
karbonik anhidrase penting untuk pertukaran CO2, karboksipeptidase
usus untuk hidrolisis protein, dehidrogenasi hati
|
Cebol, anemia defisiensi-besi,
hepatosplenomegali, hiperpigmentasi, hipogonadisme, akrodermatitis
enteropathikal, depresi imunokompetens, penyembuhan luka jelek
|
Vitamin D
|
Mengatur penyerapan dan
pengendapan kalsium dan fosfor, dengan mempengaruhi permeabilitas membran
usus; mengatur kadar alkali fosfatase serum, yang diduga dipengaruhi oleh
endapan kalsium fosfat dalam tulang dan gigi.
|
Rakitis, tetani infantil,
pertumbuhan jelak, osteomalasia
|
Kajian klinis KUB (Kegagalan
Untuk Bertumbuh) berkisar dari kegagalan memenuhi normal tinggi dan berat badan
menurut umur yang diharapkan, sampai alopesia, kehilangan lemak subkutan,
penururnan massa otak, dermatitis, infeksi berulang, marasmus, kwashiorkor.
Beberapa penyebab tidak
memadainnya pertumbuhan adalah :
a. Ketidak mampuan salah satu
orang tua memberi kalori yang cukup
b. Ketidak mampuan anak menelan
kalori yang memadai
c. Ketidakmampuan anak
mempertahankan kalori yang cukup.1
Stimulus
Mielinisasi didalam otak dimulai
sekitar bulan keenam kehidupan janin, tetapi terbatas pada serabut-serabut
ganglia bassal. Selanjutnya, serabut-serabut sensorik bermielin yang berasal
dari medula spinalis berjalan keatas, tetapi perkembangannya lambat sehingga
ketika lahir sebagian besar otak masih belum bermielin. Pada neonatus fungsi
serebri sangat sedikit, reaksi motorik seperti respirasi, menghisap, dan
menelan merupakan refleks yang penting. Setelah lahir serabut-serabut
kortikobulbaris, kortikospinalis, dan tektospinalis memulai proses mielisasi.
2
Kegiatan perawatan menyediakan
rangsangan penglihatan, rabaan, penciuman, dan pendengaran. Semua rangsangan
ini memegang penting dalam perkembangan kognisis. Pencapaian motorik
berhubungan dengan peningkatan mielisasi dan pertumbuhan serebrum. 1
Mikrosefali
Kubah kranium yang lebih kecil
dari normal karena ukuran kranium bergantung pada pertumbuhan otak, cacat yang
mendasarinya adalah kelainan pembentukan otak. Penyebab kelainan tersebut
bervariasi, kelainan ini dapat bersifat genetik atau karena gangguan pranatal
misalnya infeksi atau pajanan obat atau tertogen lain. Gangguan perkembangan
mental terjadi pada lebih dari separuh kasus. 3
Limfadenopati
Limfa sering terkena pada
berbagai penyakit sistemik. Pada hampir semua kasus, perubahan di limfa
disebabkan oleh penyakit primer di tempat lain, pada hampir semuannya yang
terjadi di limfa adalah perbesaran. Kemudian, dapat terjadi destruksi berlebih
SDM, leukosit, dan trombosit oleh limfa. Limfa yang membesar menyebabkan
pembersihan dalam jumlah besar satu atau lebih elemen berbentuk didarah,
sehingga terjadi anemia, leukopenia, atau trombositopenia. 4
Hati
Hati adalah oragn metabolik
terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem pencernaan
untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan berbagai fungsi lain,
mencakup hal-hal berikut:
a. pengolahan metabolik kategori
nutrien utama setelah penyerapan mereka dari saluran cerna.
b. detoksifikasi atau degraasi
zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya.
c. sintesis berbagai protein
plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan darah serta untuk
mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol dalam darah.
d. penyimpanan glikogen, lemak,
besi, tembaga, dan banyak vitamin
e. pengaktifan vitaminD, yang
dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal
f. pengeluaran bakteri dan sel
darah merah yang usang, berkat adanay makrofag residen
g. ekskresi kolesterol dan
bilirubin
h. produk penguraian yang berasal
dari destruksi sel darah merah yang sudah usang. 5
Daftar Pustaka
1. Nelson, E Waldo. Ilmu
Kesehatan Anak. 2000. EGC:Jakarta
2. Snell, S Richard. Neuro
Anatomi Klinik. 2007. EGC:Jakarta
3. Sadler TW. Langman Embriologi
Kedokteran. 2010. EGC:Jakarta
4. Robbins, L Stanley. Buku Ajar
Patologi. 2007. EGC:Jakarta
5. Sherwood, Lauralee. Fisiologi
Manusia. 2001. EGC:Jakarta
Comments
Post a Comment